PERTEMUAN RESAHKU KARENA RASANYA


FOTO: PENULIS  
Ini adalah kisah yang tak disengaja ku jalani,  bertemu dengannya  dikedai tempat ku berkerja. Aku terpandang malu setiap kali matanya bertemu dengan mataku. Saat senyumnya disapa lembut sang angin malam, saat itu aku sedang asik meladeni para pembeli pukul 20:19 di bawah lampu hias dan senada melodi yang terdengar mengisi malam menjadi lebih indah, ku sediakan kopi yang ku racik penuh cinta namun beberapa kali merasa stalking ketika mata terus melihat kearahnya.
Malam itu terasa lebih menyenangkan setelah aku bertaruh pada kecewa yang mendalam. Berakhir pada cerita dan lelucon yang sesekali tawa ku tak sadar lepas begitu saja. Nyatanya itulah kebahagiaan yang mulai tercipta kembali. Ketika mengobrol lama aku disibukkan lagi dengan datangnya pembeli, ku tinggalkan ia bersama teman ku  yang juga merupakan patner kerjaku.  aku hanya bisa memperhatikannya sekilas membanyangkan senyumannya beberapa kali. Tak lama dia ijin untuk pamit karna harus kerumah sakit. Katanya sih, ada keluarganya yang masuk rumah sakit. Aku menganantarnya sampai depan kedai setelahnya hanya bisa berkata “hati-hati semoga selamat diperjalanan”.
Waktu begitu cepat berlalu. Berhari-hari menjalin komunikasi yang baik dengannya bahkan mengobrol lewat via telepon dan membicarakan hal-hal yang tidak penting. namun itulah kenyamanan yang mulai ku rasakan saat ia terus mengisi hari-hariku. Di saat jam kerja menyempatkan waktu untuk mengingatkanku. “istrahatlah jika kau lelah “ yah. Tanpa disadari aku mulai menyukainya. Namun aku tidak tau apakah dia juga demikian? Entahlah.
Saat itu, entah mengapa aku ingin sekali libur kemudian aku meminta kepada bosku untuk cuti selama tiga hari. Dan bos ku memberi ijin untuk hal demikian. Tiba-tiba ia menelpon menanyakan keadaanku , sebab aku sebenarnya sering sakit-sakitan dan tak banyak orang tau akan hal demikian. Ia begitu perhatian sampai saat itu ia berbicara seperti orang yang gugup.
            “Ada yang ingin ku bicarakan sesuatu yang penting, sebenarnya ingin bicara langsung kepadamu namun jarak membuatku tak bisa melakukannya.” Apa yang ingin kau katakan? “aku sebenarnya sudah mulai merasakan kenyamanan terhadap dirimu bahwa aku jatuh cinta dengan mu.” Seketika aku diam.
Dan mulai berbicara, aku menerimamu! Hanya itu jawabanku. Ia begitu gembira dengan jawaban demikian, yang pastinya aku juga merasa akan hal itu.
Resah ku kini berdamai mesra  berdaun cinta mekar dan sukar untuk patah. Esok hari terasa berbeda ada hati yang sedang kurawat agar ia tumbuh dengan indah. Matanya kubayangkan saat terpejam kala sunyi seorang diri, betapa indahnya  hari-hariku yang sudah dilengkapi . yang tak lagi bertemu sepi,……….

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BUIH-BUIH RINDU

SEJARAH DAN VISI MISI KSR-PMI Unit STISIP Mbojo BIMA PERIODE 2019-2020